Forum Silaturrahmi Lembaga Dakwah Kampus Nasional (FSLDKN) KE-XIX dilaksanakan di STEI SEBI,  Universitas Indonesia, Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta, 27-29 September 2019. Kegiatan tersebut dihadiri kurang lebih 550 mahasiswa yang berasal dari 37 FSLDK Daerah Se- Indonesia. Adapun tema yang diangkat yaitu “Merajut Harmoni, Membangun Karakter, Membentuk Pemuda Islam yang Mengabdi pada Negeri”. Dalam kesempatan ini 2 Mahasiswa STAIS ikut serta mewakili Zona 3 FSLDK Tangerang yang tergabung dalam Puskomda (Pusat Komunikasi Daerah) Banten yang terdaftar sebagai peserta resmi FSLDKN XIX.

Opening Ceremony digelar pada hari jumat pukul 08.00 WIB, diawali oleh sambutan Kepala Puskomnas FSLDKN Indonesia, Fahrudin Alwi sekaligus membuka peresmian acara FSLDKN XIX, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan diikuti oleh serangkaian kegiatan yang tersusun dalam acara pembukaan FSLDKN XIX.

Ada enam kegiatan yang diselengggarakan selama pergelaran FSLDKN yaitu, Seminar Nasional, Sekolah Kebangsaan, Lomba-lomba, Training Islamic Leadership, Energi 1 Titik, Roasting Dakwah Kampus, Sidang FSLDK, dan Pemilihan Ketua Puskomnas ( Pusat Komunikasi Nasional).

Dari FSLDKN XIX dihasilkan beberapa keputusan yaitu :

  1. Menetapkan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) SALIM Universitas Negeri Jakarta sebagai Pusat Komunikasi Nasional periode 2019-2021 M.
  2. LDK BKMI Untan Tanjung Pura, Kalimantan Barat sebagai tuan rumah Rapimnas 1 ( Rapat Pimpinan Nasional) FSLDK Indonesia.
  3. LDK Al- Ikhwan UNPATTI Patimura, Maluku sebagai tuan rumah FSLDK XX.

Dilanjutkan dengan Seminar Nasional dan Sekolah Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Forum Lembaga Dakwah Kampus Indonesia (FSLDK Indonesia) bersama Nuansa Islam Mahasiswa Universitas Indonesia (Salam UI) yang merupakan bagian dari rangkaian Musyawarah Nasional FSLDKN XIX, Sabtu (29/09/2019). Seminar Nasional yang bertajuk “Tingkatkan Komitmen Persatuan dan Cinta Islam dalam Mengokohkan Pancasila” mengundang Dr. Ma’mun Murod Al- Barbasy, M.Si (Pengurus LHKP PP Muhammadiyah) dan Dr. Abdurakhman, M.Hum (Ketua Departemen Ilmu Sejarah UI). Dalam pidatonya Dr Abdurakhman berpesan bahwa, “Sila pada Pancasila saling terkait satu sama lain dan dirangkai untuk mensukseskan satu sama lain”. Hal ini kemudian lebih mendalam dijelaskan oleh Dr. Ma’mun bahwa, “Pemuda seharusnya menjaga Pancasila dan berani melawan kelompok yang ingin menggoyahkan Pancasila”.

Selanjutnya, ba’da sholat ashar dilanjutkan dengan Sekolah Kebangsaaan yang mengusung tema “Kontribusi Pemuda Islam Membangun Negeri dalam Bingkai Persatuan dan Kebhinekaan”. Acara ini menghadirkan tokoh-tokoh nasional seperti Kolonel Sus. Drs. Solahudin Nasution (Kasubdit Bina Masyarakat BNPT) dan K.H. Muhammad Cholil Nafis, Lc., Ph.D (Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Pusat). Pada kegiatan ini Kolonel Solahudin menjelaskan bahwa, “Radikalisme merupakan musuh kita bersama dan bisa masuk ke semua elemen bangsa”. Kemudian, menurut Kyai Cholil Nafis, salah satu cara untuk mencegahnya yakni dengan menerapkan “Islam wasathoniyah” yaitu islam yang berprinsip pada keadilan. Turut melengkapi pernyataan keduanya, “Pemuda Islam Indonesia harus berkeyakinan untuk menebar manfaat seluas-luasnya dan merawat kejayaan Indonesia”, Ujar Fahrudin Alwi selaku Kepala Puskomnas FSLDKN Indonesia 2017-2019.

Acara ditutup dengan pembacaan “Deklarasi Mahasiswa Islam Indonesia untuk Mengukuhkan Persatuan Bangsa” serta penyerahan bingkisan dan foto bersama delegasi Musyawarah Nasional FSLDKN XIX yang jumlahnya kurang lebih 550 orang dari Sabang sampai Merauke.

Bagikan