Oleh: Ade Fauzi, Lc.MA., Ek.
Jumat, 3 November 2017 Kopertais mengadakan “Workshop Penulisan Karya Ilmiah” bertempat di ruang aula 1 gedung Kopertais Wilayah 1 DKI Jakarta. Dengan pemateri Anis Masykur, S.Ag, MA. Kasi Penelitian dan Pengelolaan HAKI, Dr. Mahrus el-Mawa Kasi Publikasi Ilmiah Sudbit dan Pengabdian Masyarakat Dit. PTKI Ditjen Pendis Kemenag RI. dan Dr. Mualwarman Hannase, Lc. MA. Hum. Ketua LP2M Institu PTIQ Jakarta.
Anis Masykur, S.Ag, MA. mengkritisi mengenai masih minimnya karya ilmiah dosen-dosen yang di bawah kopertais wilayah 1. Selain itu penilitian yang dilakukan masih didominasi oleh model penelitian normatif, yang menurut hematnya penelitian normatif sangat rentan terjadi plagiasi karena struktur penelitiannya yang sangat mudah dimodifikasi oleh peneliti lain. Ia juga memaparkan mengenai kelemahan-kelemahan penelitian yang sudah dilakukan, diantaranya adalah pemilihan masalah penelitian yang “bermasalah”, isi yang diangkat tidak mengandung “kebaruan”, formulasi permasalahan belum menjawab antara dos sein dan das solen, referensi yang kurang relevan, penggunaan teori yang belum diakui dunia, dan kesalahan artikulasi.
Dr. Mahrus el-Mawa sebagai pembicara ke dua menginformasikan bahwa berdasarkan ranking publikasi ASEAN tahun 2017, Indonesia menepati posisi ke-3 di dengan jumlah penelitian sebanyak 12.098, berada di atas Tahailand dan di bawah Malaysia dan Singapura. Kemudian ia menyampaikan mengenai kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah berikut jurnal-jurnal yang sudah berstandar internasional, nasional baik terakreditasi maupun non-akreditasi. Ia juga menyarankan agar para dosen mengakses moraref.go.id yang berisi jurnal, artikel dan lain-lainya yang dapat digunakan sebagai bahan penelitian. Materi terakhir yang disampaikan adalah mengenai plagiasi, ia menekankan agar menghindari plagiasi karena dapat berdampak buruk bagi karir dosen, karena hal ini sudah dituangkan dalam Permendiknas No. 17 tahun 2010.
Dr. Mualwarman Hannase, Lc. MA. Hum. Pembicara ke tiga memberikan kiat-kiat agar karya tulis dapat dipublish di jurnal internasional diantaranya adalah model penelitiannya harus empiris bukan normatif, memilih masalah yang memiliki keunikan atau perbedaan dengan penelitian lainnya sehingga memiliki daya tarik tersendiri, dan sumber data harus kaya dengan jurnal.
“Diharapkan setelah workshop ini para peserta segera mengajukan proposal penelitian ke kopertais agar kuanititas dan kualitas karya tulis dosen-dosen di bawah kopertais 1 meningkat”, adalah pesan yang disampaikan oleh Prof. Fathurrahman Djamil, MA. Sekaligus menutup acara.